2018

Ada seorang bijak berkata, kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri Dan Hari ini adalah hadiah. Tahun 2018 kemarin, seorang gadis mengubah misteri itu menjadi hadiah yang sangat indah.
Kalau dia hitung ... banyak sekali hal yang terjadi di tahun 2018. Diantara semua peristiwa yang terjadi, ada satu yang tidak akan bisa dia lupakan. Seperti sebuah keajaiban, saat itu dia mendapat kesempatan untuk memenuhi mimpinya yang sebelumnya Ia kira mustahil.
Sekitar akhir Oktober kemarin, Tuhan akhirnya mengizinkan kakinya untuk menginjak tanah suci yang orang sebut sebagai tempat syahidnya Imam Husein. Ya, itu adalah Karbala. Sebelumnya, Tuhan juga memberinya kesempatan untuk berjalan sekitar 80 Km jauhnya dari Najaf menuju Karbala

Seperti tahun tahun sebelumnya, gadis ini selalu datang minimal ke bandara untuk mengantar para peziarah yang akan berangkat. Bedanya kali ini gadis yang diantar.
Seperti sebuah keajaiban, Tuhan memberikan kesempatan kepada gadis ini untuk memenuhi salah satu mimpinya yang selama ini Ia kira mustahil untuk diwujudkan. Gadis ini tidaklah relijius. Mimpinya hanya sekedar menginjakkan kaki di luar negeri. Payah sekali bukan? Ia hanya menanti nanti untuk segera mendarat di negara lain.
Butuh ±20 jam untuk segera sampai di Tehran dengan 1 kali transit. Gadis itu bersenang senang selama beberapa hari di Tehran dan Ia juga pergi ke Mashhad untuk selanjutnya akan terbangun ke Iraq. Sebenarnya … daerah pinggiran Iran. Disana tidak ada sesuatu yang modern seperti di Indonesia. Sayangnya rasa syukur gadis itu kurang sehingga Ia terus saja mengeluh saat berbaris di perbatasan yang sangat panas karena terik matahari.
Maklum, Iraq memanglah negara yang baru saja merdeka dan masih rawan perang. Tapi segala hal yang disaksikan gadis itu benar benar merubah dirinya menjadi lebih baik. Semoga.
Setelah berpanas panasan untuk masuk ke orang, gadis itu melihat banyak sekali stand makanan dan minuman. Gadis itu, juga para pendatang lainnya bahkan disambut oleh orang orang yang menyediakan apel segar. Bayar? Tidak. Itu GRATIS. Tinggal datang, ambil, dan bilang terima kasih sudah seharusnya. Apa yang terjadi? Mereka senang. Gadis itu mulai merasa aneh. Di Indonesia, biasanya saat kita berziarah ke makam sunan ataupun makam pahlawan disana banyak orang berdagang yang bahkan susah sekali ditawar walau hanya Rp.1000,00. Atau juga biasanya ada 'pengemis' dan semacamnya. Seperti berbalik 180° dengan keadaan di Iraq.
Itu hal pertama yang mulai mengubah cara berpikir gadis itu. Pasalnya selama ini ia bukan seseorang yang pandai mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan padanya. Namun semuanya dimulai dari situ.
Sampai di penginapan, malah pemilik penginapan yang menyediakan kita kebab daging yang sangat lezat. Dan yang paling penting, GRATIS. Kalau haus, tinggal ke luar, datangi saja orang yang membuka stand minum dan Ia pasti akan menawarkannya kepadamu. GRATIS.
Dan sesuatu yang paling indah yang dialami gadis itu adalah saat Ia berjalan dari tiang 1 ke tiang 1500 untuk mencapai kota yang bernama Karbala. Dia tak bisa berkata apa-apa tatkala melihat jutaan orang saling berkhidmat satu sama lain. Ia dan teman-temannya harus melewati gurun untuk mencapai tiang 1500. Tapi mereka sama sekali tidak merasakan kehausan, bahkan kelaparan. Kenapa? Karena sepanjang jalan orang menyediakan stand minuman segar serta makanan yang mengenyangkan, bahkan mereka juga menyediakan stand pijat. Semuanya gratis.
Hal lain yang membuat gadis itu terenyuh adalah saat mendengar bahwa katanya salah satu kawannya harus memakai kursi roda karena kelelahan. Ia diberi tahu bahwa temannya tersebut didatangi seorang pemuda yang entah dari mana Ia berasal yang menawarkan dirinya untuk membantu mendorong kursi roda temanku. Satu malam gadis itu dan teman temannya kehabisan tempat untuk tidur. Datanglah seorang pria yang menawarkan rumahnya untuk ditinggali oleh mereka selama semalam untuk beristirahat.
Hal yang pasti membuat luluh hati mereka adalah saat anak, istri serta keluarganya rela pindah tempat demi menyediakan tempat yang nyaman untuk mereka. Tak lupa sang anak, istri dan keluarganya mengucapkan selamat datang seraya membungkukkan badan seakan kita adalah tamu istimewa.
Mereka minta bayaran atau upah? Tidak. Semuanya GRATIS.

Aku baru saja pulang dari surganya dunia.
Itu yang dipikirkan gadis itu selama berada di perjalanan pulang kembali ke Bandung. Pasalnya hal hal yang terjadi di Iraq terebut bukanlah hal yang bisa kalian temui di berbagai belahan dunia manapun. Gadis ini tidak bisa berhenti bersyukur karena Tuhan tak henti hentinya memberikan kenikmatan untuknya. Tentunya, banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita petik dari sana. Bahkan mengubah cara berpikir kita. Banyak sekali orang yang berubah menjadi lebih baik saat pulang dari sana. Gadis ini juga berpikir bahwa Ia berubah. Ya, aku yakin aku berubah menjadi lebih baik setelah kembali dari surga dunia itu.  Insya Allah.
Aku baru saja pulang dari surganya dunia.
Itu yang dipikirkan gadis itu selama berada di perjalanan pulang kembali ke Bandung. Pasalnya hal hal yang terjadi di Iraq terebut bukanlah hal yang bisa kalian temui di berbagai belahan dunia manapun. Gadis ini tidak bisa berhenti bersyukur karena Tuhan tak henti hentinya memberikan kenikmatan untuknya. Tentunya, banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita petik dari sana. Bahkan mengubah cara berpikir kita. Banyak sekali orang yang berubah menjadi lebih baik saat pulang dari sana. Gadis ini juga berpikir bahwa Ia berubah. Ya, aku yakin aku berubah menjadi lebih baik setelah kembali dari surga dunia itu.  Insya Allah.

Comments

Popular posts from this blog

cerpen tentang keberagaman

Toleransi Itu Indah